Supply chain management sering disebut dengan SCM. SCM menjadi bidang yang sangat penting dalam dunia bisnis karena terhubung langsung dengan daya saing perusahaan. Dalam dua dekade terakhir ini semakin banyak perusahaan yang sadar akan pentingnya SCM ini sehingga banyak yang mengimplementasikannya. SCM sendiri merupakan pengelolaan dan juga pengawasan rantai siklus mulai dari bahan material atau barang mentah, pembayaran, informasi dari pemasok ke produsen, pedagang grosir pengecek sampai dengan konsumen.
Rantai pasokan adalah jaringan fisiknya sehingga semua perusahaan akan berperan dalam memasok bahan baku, melakukan produksi barang sampai dengan mengirimkannya ke pengguna akhir atau konsumen. Untuk supply chain management sendiri menjadi alat, metode atau pengelolaannya.
Ada beberapa tujuan menggunakan SCM, dimana yang paling dasar adalah bisa menyelaraskan pemintaan dengan pasokan yang ada. Selain itu ada beberapa hambatan atau masalah yang sering dialami saat menjalankan rantai pasokan seperti manajemen pengadaan barang, manajemen pemasok, mengelola hubungan dengan pelanggan, identifikasi masalah dan kemudian merespons masalah tersebut, manajemen risiko, dan lain sebagainya. Agar bisa menjadi pemenang dalam rantai pasokan penting bagi rantai pasokan untuk bisa menyediakan produk yang tidak hanya murah, namun berkualitas, bervariasi, dan juga disediakan tepat waktu.
Ada beberapa fungsi SCM yang penting untuk diperhatikan. Fungsi yang pertama adalah SCM secara fisik dimana fungsi dari SCM ini adalah mengonversi bahan baku menjadi produk jadi yang bisa disampaikan ke konsumen akhir. Fungsi utama dari supply chain management ini adalah berhubungan dengan berbagai macam biaya-biaya fisik berupa biaya material, biaya penyimpanan, biaya khusus produksi, biaya untuk transportasi, dan lain sebagainya. Fungsi selanjutnya adalah SCM sebagai mediasi pasar dan memastikan jika telah di suplai oleh supply chain. Fungsi terakhir adalah berhubungan dengan biaya survei pasar, perencanaan produk, dan berbagai macam biaya yang bisa muncul akibat tidak terpenuhi aspirasi konsumen oleh produk yang mana disediakan oleh supply chain.
Ada beberapa proses supply chain management yang wajib dilalui dimana proses yang pertama adalah arus material. Arus material ini akan melibatkan pergerakan produk mentah dari supplier ke konsumen dan dari konsumen yang dikembalikan atau retur produk, layanan, daur ulang, dan juga pembuangan. Proses selanjutnya adalah arus informasi dimana arus ini aka berisi tentang prediksi permintaan yang akan dilakukan konsumen, informasi perpindahan barang, dan juga update status barang apakah sudah terkirim atau belum.
Yang terakhir adalah arus finansial. Arus ini akan berisi tentang pembayaran, alur perkreditan, penjadwalan pembayaran sampai dengan persetujuan kepemilikan. Alur informasi yang akurat ini bisa bergerak dengan mudah di antara mata rantai, serta pergerakan barang yang efektif dan efisien. Dalam SCM ada beberapa pemain rantai pasokan yang terlibat yaitu supplier, manufacturer, distributor, retail outlets, dan juga customers.
Ada dua strategi yang bisa Anda lakukan untuk membangun SCM yang baik. Yang pertama adalah membangun hubungan dengan pemasok. Hal ini sangat penting dimana membangun kemitraan yang baik dengan pemasok ini untuk mewujudkan kesuksesan rantai pasokan. Perusahaan yang baik akan membatasi jumlah pemasok dimana hanya pemasok yang memiliki keunggulan saja yang bisa diajak bekerja sama.
Strategi yang terakhir adalah meningkatkan respons pelanggan agar tetap kompetitif, kemudian fokus pada rantai pasokan agar meningkatkan layanan pelanggan. Untuk bisa meningkatkan layanan pelanggan salah satunya adalah dengan meningkatkan frekuensi pengiriman produk yang lebih cepat dimana pelanggan akan puas dengan ketepatan waktu tersebut.
Demikianlah beberapa informasi menarik tentang supply chain management yang penting untuk Anda ketahui, semoga informasi ini bermanfaat.