Semakin hari, adopsi teknologi berupa big data semakin marak dilakukan oleh banyak pihak. Hal ini termasuk pada perusahaan perusahaan dan bahkan UMKM yang ada di Indonesia untuk kebutuhan pemasaran serta konsumen. Lantas, bagaimana karakteristik dan fungsi adopsi big data di Indonesia yang diterapkan pada sektor bisnis UKM? Simak di sini!
Mungkin beberapa orang masih belum paham betul mengenai adopsi big data untuk kebutuhan bisnis. Hal ini merupakan salah satu aspek yang berkaitan dengan penggunaan internet yang digunakan sebagai penyimpanan data besar yang efektif. Big data akan berguna dalam hal pencarian di search engine untuk menemukan berbagai informasi yang dibutuhkan.
Selain dalam mesin pencarian, ternyata big data juga dapat ditemukan dalam perangkat yang digunakan dalam kehidupan sehari hari. Namun pada smartphone yang digunakan pada big data terbesar yaitu aplikasi yang terinstall seperti GPS dan Google maps. Tak hanya itu saja, sumber big data dari aplikasi lainnya pada ponsel pintar yaitu sosial media seperti facebook, twitter, dan lain lain.
Banyaknya informasi yang diperoleh oleh big data bisa dimanfaatkan oleh suatu perusahaan dalam meningkatkan performa. Adopsi big data di Indonesia digunakan dalam bidang pemasaran serta konsumen untuk membuat penjualan meroket. Ini sangat penting demi keberhasilan bisnis, apalagi untuk pemilik usaha kecil, mikro, atau UMKM.
Baca juga : https://www.soltius.co.id/id/blog/read/4-Contoh-Penerapan-Big-Data
Big data memiliki karakteristik yang cukup beragam, sebagian tak berstruktur dan laju yang cukup cepat. Ciri ciri tersebut juga bisa dikenal dengan sebutan 3 V’s (volume, velocity, dan variety). Masing masing karakteristik tersebut memiliki cara kerja yang cukup berbeda. Apalagi dengan perkembangan internet yang semakin hari kian canggih dan cepat.
Pertama ada volume yang merupakan jumlah big data untuk terus diproduksi dan bertambah setiap hari. Biasanya, jenis yang satu ini tersimpan dalam format digital di internet. Untuk ciri ciri 3V yang kedua adalah velocity yang memiliki makna pada kecepatan pertumbuhan data yang tidak bisa dikontrol. Inilah yang membuat data jadi sulit diolah dengan teknologi konvensional.
Untuk 3V yang terakhir disebut dengan variety karena memiliki beberapa jenis adopsi big data di Indonesia. Sebagai contoh big data yang bisa dimanfaatkan yaitu data audio, video, gambar, text, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk cara kerja dari big data dikenal dengan ETL (Extract, Transform, and Load). Pemrosesannya terbilang cukup rumit karena terdiri dari berbagai jenis dan format.
Dalam hal menganalisis data, tak selamanya memanfaatkan metode statistik tertentu, sebab harus memanfaatkan penggunaan machine learning dan artificial intelligence. Jika sudah dianalisis dengan baik, maka akan mendapatkan input serta strategi yang baru untuk pengambilan keputusan yang baik.
Big data memiliki manfaat yang cukup signifikan bagi perusahaan maupun UMKM dalam meningkatkan penjualan. Hal ini biasanya digunakan sebagai analisis produk apa yang disukai dan dibutuhkan oleh pelanggan atau khalayak luas. Pemilik bisnis bisa memanfaatkan big data dalam penilaian produk.
Aspek ini meliputi produk produk apa yang paling disukai oleh pelanggan, dimana lokasi konsumen, serta berbagai minta client. UMKM bisa melakukan survei online agar semua konsumen dapat berpartisipasi tanpa harus datang ke toko. Selain itu, perusahaan juga bisa melacak lokasi konsumen yang telah mengisi survei berupa GPS dengan adopsi big data di Indonesia.
Selain berguna dalam hal peningkatan penjualan pada sebuah bidang usaha, hal ini juga dimanfaatkan untuk meningkatkan loyalitas pelanggan yang telah dicatat oleh sistem. Bagi anda yang ingin mendapatkan keuntungan lebih dalam berbisnis, maka bisa mempercayakan soltius.co.id sebagai solusi adopsi big data.
hubungi kontak kami untuk berkonsultasi lebih lanjut atau klik tautan berikut ini: https://www.soltius.co.id/solutions-by-products/data-management