Collaborative Project - PT AlamTri Resources Indonesia (BPC Consolidation Improvement)

KICK-OFF ANNOUNCEMENT!

Kabar Gembira dari PT. AlamTri Resources Indonesia - Peningkatan Konsolidasi BPC

Sorotan Pelanggan:
PT AlamTri Resources Indonesia, sebelumnya dikenal sebagai PT Adaro Energy Indonesia Tbk, adalah perusahaan energi terkemuka di Indonesia. Didirikan pada tahun 2004 dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2008. Perusahaan ini telah berkembang menjadi perusahaan pertambangan batu bara terbesar kedua di Indonesia berdasarkan volume produksi, dengan operasi yang mencakup pertambangan, logistik, dan pembangkit listrik. Pada tahun 2022, AlamTri merampingkan bisnisnya menjadi tiga pilar: Adaro Energy, Adaro Minerals, dan Adaro Green, agar lebih selaras dengan transisi energi Indonesia dan untuk berekspansi ke area baru seperti mineral non-batu bara, pengolahan mineral, dan energi terbarukan. Operasi utama perusahaan berpusat di Kalimantan, tempat perusahaan mengoperasikan tambang batu bara tunggal terbesar di belahan bumi selatan.

Manfaat Solusi bagi Perusahaan:
PT AlamTri Resources Indonesia bertujuan untuk meningkatkan akurasi pelaporan keuangan dengan memisahkan angka-angka keuangan utama. Proyek ini akan memisahkan pendapatan yang belum diterima menjadi komponen lancar dan tidak lancar, menambahkan baris terpisah untuk biaya karyawan, dan merinci pendapatan dengan memisahkan pendapatan ekspor dan domestik dari pihak ketiga. Selain itu, proyek ini akan merinci apa yang sebelumnya digabungkan sebagai "bahan bakar" dengan memisahkan angka-angka untuk bahan bakar, pelumas, dan inventaris lainnya. Tingkat detail baru ini akan meningkatkan akurasi dan kelengkapan laporan keuangan, sehingga memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih terinformasi.

Lebih lanjut, proyek ini akan menambahkan pergerakan keuangan penting untuk pembayaran dividen, Pendapatan Komprehensif Lain (OCI), dan laba ditahan yang belum dialokasikan. Proyek ini juga akan mengoreksi dan menambahkan pergerakan untuk aset tetap, penyusutannya, properti pertambangan, dan aset Hak Pakai (RoU). Proyek ini juga berfokus pada penambahan detail tentang tingkat penutupan, penuaan pelanggan, pergerakan eksplorasi, dan aset tidak berwujud. Terakhir, proyek ini akan melengkapi laporan arus kas dan laporan penjualan berdasarkan tujuan, yang saat ini masih kosong. Untuk menyederhanakan proses, tombol makro akan ditambahkan untuk mengotomatiskan pembuatan data untuk jadwal perpajakan, dan data induk pelanggan serta vendor akan diekstraksi dari BW ke BPC.

Soltius merasa terhormat dipercaya dan diberi kesempatan untuk berkontribusi pada perjalanan transformasi bisnis dan digital.