Beralih dari Spreadsheet ke Pengambilan Keputusan Berbasis Data Advance

Keragaman yang ada pada perusahaan skala kecil dan menengah berbeda dari yang terjadi pada perusahaan berskala besar. Dari perusahaan startup yang dikelola satu orang dengan penghasilan $250,000 per tahun sampai perusahaan yang meraup pemasukan sebesar $500 juta dengan 500 pegawai yang tersebar di seluruh dunia, bisnis hadir dalam beragam bentuk. Terlepas dari perbedaan yang ada, sebagian besar perusahaan ini masih melakukan pengambilan keputusan berbekal pendekatan analisis yang kurang optimal, yakni spreadsheet.

Bisnis berskala kecil memang memiliki intuisi lebih dalam mengenali keinginan konsumen, namun pertumbuhan pendapatan dan ekspansi lokasi akan menyulitkan mereka untuk mempertahankan kelebihan ini.

“Perusahaan yang mampu memelihara budaya inovasi dan fleksibilitas berdasarkan wawasan dan pengambilan keputusan yang lebih baik lewat advanced analytics, akan menempati posisi terbaik dalam ranah ekonomi digital yang terus mengalami perubahan,” tutur Ray Boggs, Vice President Small and Medium Business Research IDC.

Analisis Lanjutan, Level Baru dalam Pengambilan Keputusan

Menginterpretasikan data menjadi tantangan tersendiri, terutama karena banyaknya perusahaan kecil dan menengah yang belum sepenuhnya mengadopsi kemampuan advanced analytics. Namun realita bisnis di lapangan menunjukkan bahwa pemanfaatan data insight dengan strategi analisis yang solid mampu membantu perusahaan berjalan dengan lebih efisien, produktif, dan menguntungkan. 

Baru-baru ini, saya membaca kisah TSG 199 Hoffenheim, klub sepak bola Jerman yang dikelola 125 karyawan. Sejak musim pertamanya pada 2008-2009 lalu, TSG Hoffenheim terus mencari cara untuk meningkatkan kualitas permainan. Dari liga muda ke tim professional, klub ini mengumpulkan data sensor dan menganalisis aspek kinerja setiap pemain lewat analisis data spasial yang real-time. Staff yang bertugas di bagian pembinaan dan pelatihan menggunakan informasi ini untuk mengembangkan program pelatihan yang dipersonalisasi dan membuat penyesuaian dalam permainan dengan tingkat presisi dan percaya diri yang lebih matang. TSG Hoffenheim berharap untuk mengaplikasikan sistem ini di masa mendatang saat klub ini mulai mencari bibit-bibit pemain baru dan strategi pertandingan yang lebih ciamik.

Seperti dalam contoh kasus TSG Hoffenheim, pemakaian analisis yang efektif ialah persoalan manajemen data yang lebih maju. Bisnis berskala kecil dan menengah menjalin hubungan dengan pelanggan lewat cara-cara baru, seperti metode pembayaran, e-commerce, pemasaran, digital marketing, serta penyelesaian masalah. Pada gilirannya, interaksi ini menciptakan informasi yang luwes, dimana ketika diolah, dianalisis, dan dibagikan secara real-time dapat memberikan informasi berharga mengenai peluang dan resiko ke depan.

Opsi dan Sumber Baru Keunggulan Kompetitif

Dengan diperkenalkannya teknologi cloud, otomasi berbasis machine learning, dan kecerdasan business intelligence, perusahaan berskala kecil dan menengah dapat mengaplikasikan analisis data yang sebelumnya tidak dapat dilakukan dengan spreadsheet konvensional. Tersedia dalam solusi analytics berlangganan, opsi digital teranyar ini mampu menarik seluruh sumber informasi ke dalam satu platform untuk mengurangi resiko kesalahan versioning, kesalahan langkah komputasi, kehilangan udata, dan spreadsheet yang tidak dapat diakses atau mengalami kerusakan.

Akses progresif, pelaporan otomatis, dan pembagian data secara terarah merupakan peluang besar untuk memadukan analytic dengan proses bisnis, dalam kecepatan, skala, dan biaya yang sesuai dengan anggaran usaha kecil dan menengah. Bagi para eksekutif yang duduk di ruang rapat, manajer fungsional yang bekerja di kantor, dan karyawan yang bertatap muka dengan pelanggan, kemampuan analytic semacam ini memberi peluang untuk menemukan, menganalisis, merencanakan, memprediksi, dan berkolaborasi dalam sebuah pengalaman yang terintegrasi, kapanpun dan dimanapun bisnis perlu mengubah data menjadi aksi.

Oleh: Eamon Ida | Featured Content